NK (26) warga Kelurahan Pringrejo, Kota Pekalongan mengaku tertipu Rp 150 juta setelah tergiur janji bisa masuk PNS oleh kenalannya yang menyaru sebagai dokter spesialis kandungan, Sabtu (1/1)
PEMBURUNEWS.COM, KOTA PEKALONGAN – Seorang wanita muda warga Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, berinisial NK (26) mengaku menjadi korban penipuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi kesehatan. Korban juga sudah menyerahkan uang sebesar Rp 150 juta kepada pelaku, namun belakangan diketahui telah menjadi korban penipuan.
“Saya sudah melapor ke Polsek Pekalongan Barat pada 5 Februari 2025, lalu dilakukan mediasi mengembalikan kerugian. Pelaku janji tanggal 11 akan mengembalikan uang akan tetapi mundur minta waktu tanggal 18 dan mundur lagi tanggal 28 namun kemarin mangkir tidak datang ke mediasi,” ungkap NK di rumahnya, Sabtu 1 Maret 2025.
Ia mengungkap awal terbongkarnya aksi penipuan yang dilakukan oleh pelaku saat ke Jakarta untuk menjalani tes, ternyata sesampainya di Jakarta tidak ada apa-apa bahkan seperti terlantar dengan alasan atasan yang berjanji memberikan akses masuk PNS tidak menemui hingga akhirnya memilih pulang.
Dari peristiwa yang terjadi di Jakarta itulah muncul kecurigaan bahwa yang ia alami adalah penipuan. NK mengaku sudah menyetorkan uang secara bertahap sebanyak sembilan kali dimulai pada 2022 sebesar Rp 50 juta kemudian pada 2023 diminta mendaftar seleksi secara mandiri sebagai formalitas.
“Saya dimintai uang itu alasannya untuk panitia dan lain lain, terus ujuk-ujuk dia minta lagi katanya untuk atasan yang ngasih akses masuk. Kemudian dimintai lagi katanya untuk SK Walikota dan saya diijinkan tapi terus mundur mundur, jadinya kami sekeluarga curiga apakah sebenarnya ini itu kayak zong, abal abal, fiktif atau apa gimana,” katanya.
NK menceritakan pertama kali mengenal pelaku saat sedang bekerja sebagai tenaga administrasi di tempat usaha cucian motor dan mobil pada 2019. Kebetulan pelaku adalah teman dari anak pemilik usaha, dari perkenalan itu kemudian berteman dan dirinya pernah curhat bahwa sudah tiga kali gagal mengikuti tes CPNS.
“Setelah itu ditawari karena pelaku ngakunya ASN yang sebelumnya masuk menggunakan jalur khusus apalah namanya yang pakai pelicin. Saya semula menolak karena bukan berasal dari keluarga kaya dan tidak memiliki banyak uang, sejak saat itu gak pernah ketemu lagi karena yang bersangkutan ke Jakarta,” tuturnya.
Singkat cerita setelah beberapa lama akhirnya bertemu lagi dan menanyakan apakah masih minat menjadi PNS, kemudian pelaku berjanji membantu memberikan kemudahan seperti cukup menitipkan uang muka dan sisanya dibayarkan secara bertahap sambil menjalani tes masuk hingga nantinya diterima
“Saya akhirnya tergiur karena selain bicaranya meyakinkan, juga tiap kali bertemu selalu memakai seragam PNS, baju korpri dan seragam putih bawahan hitam atau coklat. Kemudian di seragamnya juga tertempel pin korpri serta name tag dokter SPoG atau spesialis kandungan atau semacam itu dan tiap saya tanya tentang obat atau masalah kehamilan mampu dijawab seolah memang ahlinya,” beber NK.
Untuk lebih meyakinkan, dirinya pernah bertanya kepada sejumlah teman yang mengenal pelaku dan mendapat jawaban bahwa yang bersangkutan bekerja di rumah sakit. Lalu tetangga pelaku juga tidak menaruh curiga dan mengenal pelaku sebagai perawat rumah sakit.
“Saya tanya langsung dia mengaku bekerja di RSUD Kajen sebagai dokter spesialis kandungan. Saya cek langsung ke rumah sakit dan tanya ke satpam tidak mengenal dokter yang dimaksud. Lalu saya cek ke papan informasi terpampang nama dokter Arufiardy Anntyo SPoG tapi anehnya KTP milik pelaku bernama Adi Susilo, dari situ juga saya curiga. Tapi pelaku ngeles hal yang biasa kalau orang seperti dirinya itu punya dua identitas,” paparnya.
Sementara itu Kapolsek Pekalongan Barat AKP Slamet Mustamto membenarkan bahwa kasus tersebut sedang ditangani dan tidak lagi dalam proses mediasi melainkan sudah masuk tahap penyidikan sehingga akan dilakukan gelar perkara di Polres Pekalongan Kota.
“Rencananya Senin depan akan kita lakukan gelar perkara di polres dan nanti petunjuknya seperti apa nggih,” katanya melalui pesan singkat chat What’s App.